Home » » Tidak Ada Yang Tidak Mungkin

Tidak Ada Yang Tidak Mungkin


Arum Rahayu

TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN

Karya : Arum Rahayu (Manajemen)
          (Juara Kedua Lomba Artikel UT Pokjar Johor)
Penyunting : Endri Mardiansyah

Aku terbangun di sepertiga malam, entah apa yang ada dibenakku hingga tak bisa memejamkan mata ini. Dalam sunyinya malam aku termenung meratapi kisah hidupku. Rindu yang tak pernah berujung, rindu akan hangatnya suasana keluarga dan orang-orang tercinta, karena sampai saat ini aku masih berada di perantauan. Dalam masa yang terhitung lama aku bertahan bersama seribu cerita dan cita-cita. Aku bekerja dan terus bekerja, menunda mimpi yang tidak sempat terwujud karena keterbatasan biaya.

Aku pernah berangan ingin melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi, tapi apa daya aku harus menelan kenyataan pahit karena anganku tak terwujud. Sampai pada akhirnya aku memilih pergi jauh ke tanah rantau negeri seberang. Berat hati harus berpisah dengan orang-orang tersayang, melangkah pergi bersama sebuah harapan memperbaiki kehidupan menjadi sebuah kebahagiaan.

Aku cukup menikmati hidupku di sini karena dipertemukan dengan sahabat-sahabat berhati mulia melengkapi hari-hariku dengan suka duka bersama-sama. Seorang sahabatku memberitahuku kalau disini bisa bekerja sambil kuliah. Sempat tak percaya sebenarnya, tapi ternyata itu benar. Aku semakin bersemangat dan sangat terobsesi untuk melanjutkan kuliah. Akhirnya aku memutuskan untuk masuk ke sebuah Universitas Terbuka Pokjar Johor Malaysia cabang dari Universitas Terbuka Batam Indonesia. Ini merupakan kuliah dengan metode pembelajaran jarak jauh. Bagiku kuliah dengan system online tidak masalah selagi ada niat dan kesempatan kenapa tidak.

Aku mengambil sebuah program studi Manajemen karena itu yang menjadi minat utamaku. Memasuki semester 1 aku menyesuaikan dan membagi waktuku untuk bekerja sambil kuliah. Keduanya adalah poin penting yang harus aku maksimalkan. Terkadang sesekali aku harus bertahan melawan keadaan tubuh yang kurang fit karena kelelahan tapi tak pernah menyurutkan semangatku untuk tetap belajar, belajar, dan belajar.

Sesekali ketika aku berada pada titik jenuh ku ingat senyuman kedua orang tuaku yang menantikan kesuksesanku, ku yakinkan diri ini, aku gak boleh gagal dan keep strong apa pun cita rasa hidupku. Sampai akhirnya aku bisa menyelesaikan semester 1, menjalani ujian akhir semester dan menantikan hasil nilainya.

Selama masa-masa pembelajaran aku merasakan sebuah keluhan sakit pada bagian tubuhku yang sesekali membuatku lemah dan jatuh sakit. Tetapi tanggung jawabku sebagai seorang mahasiswa harus menyelesaikan tugas-tugasku sebisa mungkin aku lupakan sakitku dan meyakinkan dalam hati aku baik-baik saja dan aku harus bisa. Perasaan lega aku rasakan sesudah semester 1 berjalan sesuai planningku.

Bulan September merupakan bulan dimana aku memasuki semester 2. Suatu hari tepat ditanggal 13 September 2015 aku datang ke klinik kesehatan karena keluhan yang aku rasakan bertambah parah. Di sana aku berjumpa dengan dokter untuk diperiksa. Kemudian dokter memberikan saran untuk bertemu dengan dokter pakar.
17 September aku pergi ke sebuah rumah sakit bertemu dengan dokter pakar. Perasaan takut menyusuri lorong demi lorong rumah sakit sendirian terasa gelap dan tak ada seorang pun yang bisa aku dekap untuk menenangkan ketakutan ini.

Dalam antrian panjang dan waktu yang cukup lama akhirnya aku bisa bertemu dengan dokter pakar. Hitungan menit demi menit hingga berjam-jam aku menanti hasil periksa dokter. Seorang suster bertubuh mungil memanggilku dan memberitahukan hasilnya, aku harus dioperasi secepatnya karena sakit serius yang aku derita, sebuah tumor jinak yang sudah berada dalam tubuh ternyata sudah cukup lama dan tak kusadari. Mendengar berita itu tanganku terasa gemetar, tubuh melemah serasa ingin jatuh tersungkur ke lantai, tak ada kata yang mampu aku ucap lagi.
Tanpa berfikir panjang sekuat hati aku jalani operasi seorang diri tanpa ada keluarga yang menemani dan sahabat-sahabatku masih harus dalam jam kerja. Menangis itu pasti tapi kenyataan dan ketakutan harus dikalahkan. Demi kesehatan sebisa mungkin melakukan yang terbaik,  aku pergi dalam keadaan baik-baik saja dan ketika pulang nanti aku harus dalam keadaan baik-baik saja.

Aku berada dalam ruang bedah kurang lebih 2jam menahan segala kesakitan lahir batin, aku berdoa sepenuh hati, aku pasti baik-baik saja. Keluargaku yang jauh disana tidak mengetahui keadaanku karena aku sengaja tak memberitahu mereka, aku tak ingin mereka khawatir dan bersedih. Selagi aku bisa aku jalani saja.

Semua berjalan lancar. Sebuah senyuman sudah menghiasi rona pipiku. Aku berada dalam ruang rawat inap beberapa hari setelah operasi dan cuti bekerja untuk memulihkan keadaanku. Dalam doa aku menangis, kenapa cobaan hidupku harus seberat ini?
Pengalaman yang tak pernah aku rasakan sebelumnya. Aku seorang gadis yang dulu manja kini tumbuh menjadi seorang wanita dewasa dengan sendirinya.

Setelah keadaanku membaik aku tetap melanjutkan aktifitasku bekerja dan menjadi seorang mahasiswa menyelesaikan perkuliahanku di semester 2. Melupakan peristiwa yang telah berlalu dan tetap enjoy dengan kegiatanku.

Tanggal 18 Oktober tepatnya aku membaca sebuah pemberitahuan dari seniorku. Terkejut dan sempat tak percaya ku baca berkali-kali pemberitahuan itu. Ternyata aku mendapatkan beasiswa pendidikan karena prestasi belajarku sebagai mahasiswa terpilih di Universitas Terbuka Pokjar Johor. Rasa tangis haru bersyukur atas limpahan berkah dari Sang Maha Kuasa yang tak terkira ini. Sahabatku berkata semua ini buah hasil dari kesabaran dan perjuanganku selama ini melawan sakitku semasa aku kuliah. Keberhasilan ini semakin memotivasiku untuk terus berjuang menempuh pendidikanku dan menyelesaikan kuliahku sampai aku menjadi seorang sarjana.

Aku renungkan semua dalam sujudku. Betapa Maha Mulia Allah telah mengabulkan doa-doaku tak peduli akan banyaknya dosa yang telah aku perbuat. Setiap kesungguhan akan menghasilkan sesuatu yang manis. Itu yang selalu aku yakini dalam hati. Kita yang baik-baik saja bisa jatuh sakit kapan saja dan kita bisa merasakan rezeki yang luar biasa kapan saja dimana saja sesuai kehendak-Nya.

Jangan pernah berburuk sangka kepada Sang Maha Pencipta, selalu bersyukur dalam doa dan usaha, sesungguhnya Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi batas kemampuan hamba-Nya.
Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Ibarat pepatah "Tuntulah ilmu sampai ke negeri Cina".

Tidak ada ilmu yang sia-sia. Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.

Nothing is Impossible……


Share this video :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2013. OPEN UNIVERSITY INDONESIA - JOHOR BARU - All Rights Reserved

Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile

Proudly powered by Blogger