peserta seminar |
“Sempurnakan Cinta Pada Illahi Melalui Penikahan Suci”
Oleh : Kiswanto (Manajemen)
Editor : Endri Mardiansyah (Ilmu Komunikasi)
Editor : Endri Mardiansyah (Ilmu Komunikasi)
“Pernikahan adalah sesuatu peristiwa sakral. Sama halnya dengan sebuah kematian dan juga rizki, pernikahan yang menyangkut jodoh juga tidak akan kita ketahui sebelumnya,” kata Ustad Usman Jakfar mengawali materi Seminar Pra Nikah, kemarin.
Minggu, 3 April 2016. Ikatan Keluarga Muslim Indonesia (IKMI)yang ada di Johor Bahru mengadakan kegiatan yang bekerjasama dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor dalam menyelenggarakan sebuah seminar Pra Nikah “Sempurnakan Cinta Pada Illahi Melalui Pernikahan Suci.” Acara ini juga didukung oleh Universitas Terbuka Pokjar Johor dan Forum Lingkar Pena (FLP)
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula KJRI Johor Bahru ini dihadiri oleh sekitar 200-an WNI yang terdiri dari pelajar dan juga BMI. Tepat pada pukul 10.00 pagi acara ini dibuka. Peserta yang hadir tampak begitu antusias untuk mengikuti seminar tersebut.
Ustad Jakfar |
Ustad Jakfar yang juga merupakan Dekan Islamic Studies MEDIU dalam Aspek Syariah adalah pembicara pertama yang memberikan materi dengan judul “Menata Langkah Menuju Walimah.” Dengan gaya bicaranya yang lucu, Ustad Jakfar mampu mencairkan suasana dalam Aula selama memberikan materi. Materi yang dibahas adalah pernikahan menurut Hukum Syari’.
“Alasan yang paling banyak untuk lelaki dan wanita takut menikah adalah hilangnya kebebasan,” kata Ustad Jakfar. “Sebab sebelum menikah kita mempunyai dunia sendiri yang bisa kita atur tanpa ada yang melarang, sedangkan ketika kita sudah mempunyai istri maka ada sebagian kegiatan yang kita cintai itu tidak diizinkan untuk dilakukan. Hasilnya kebasan kita jadi hilang,” lanjutnya. Pernyataan itu juga dibenarkan oleh seluruh peserta yang hadir. Selain beberapa point yang menjadi ketakutan seorang laki-laki dan juga wanita untuk menikah, Ustad Jakfar juga menjelaskan manfaat serta motivasi yang meliputi niatan dalam menjalankan sebuah pernikahan. Hukum pernikahan menurut Islam juga dijabarkan secara lugas dan jelas oleh Ustad Jakfar yang merupakan lulusan dari salah satu universitas di Saudi Arabia.
Bapak Argiadipa |
Selanjutnya, dari segi aspek hukum tata negara pihak KJRI yang di wakili oleh Bapak Argiadipa selaku Pelaksana Fungsi Konsuler juga turut ambil dalam memberikan pengetahuan tentang pernikahan WNI yang bekerja di Malaysia kepada peserta yang hadir. Bapak Argiadipa mengatakan bahwasanya masih banyak kasus pernikahan yang berakibat bahwa buah hatinya tidak dapat dicatatkan secara sah. Penyebab utama dari masalah tersebut adalah kekurangpahaman Warga Negara Indonesia yang bekerja di Malaysia dengan prosedur yang sudah ada.
Pembicara terakhir dalam seminar kemarin adalah dr. Pinta Pudianti yang merupakan dokter dari Klinik Shelter KBRI Kuala Lumpur. Menurut dr. Pinta, pernikahan juga mampu memberikan efek kesehatan. Orang yang sudah menikah akan lebih terjaga kehidupannya. Selain lebih diperhatikan oleh pasangannya, orang yang sudah menikah juga mampu menciptakan kebahagiaan yang berimbas pada pikirannya sehingga orang yang menikah jarang mengalami sakit.
Selain itu perkawinan yang sehat juga mampu melindungi pasangan suami atau istri dari stess berkelanjutan. Asupan gizi juga dukungan sosial dari pasangannya juga didapat sepenuhnya. Dari hal-hal itulah orang yang sudah menikah akan lebih mampu menjaga kesehatan tubuhnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menikah menurut dr. Pinta adalah melakukan cek kesehatan. Cek kesehatan akan membantu untuk mempersiapkan kehidupan yang akan datang bersama pasangannya agar lebih mampu mengarungi bahtera rumah tangga. Walaupun demikian cek kesehatan tidak menjadi keharusan.
Hampir sekitar lima jam, seminar tersebut dilaksanakan di Aula Konsulat Jenderal Republik Indonesia. Sebelum acara berakhir, terdapat acara serah terima cindera mata oleh pihak KJRI maupun IKMI selaku penyelenggara acara tersebut. UT Pokjar Johor Bahru yang menjadi bagian dari acara seminar tersebut juga turut andil dalam memeriahan acaranya. Tim drama yang digawangi oleh Reydi, Endri, Gupran, Kiswanto, Ahit, Bambang, Welly, Linlin, Qori, dan Eva mampu membuat peserta seminar tertawa terpingkal-pingkal.
0 komentar:
Posting Komentar